Mengintip tata kota & saluran kabel bawah tanah berbagai negara
Kamu pasti sangat kesal saat menghadapi kemacetan, kemacetan saat ini sudah menjadi masalah klasik yang sering dikeluhkan oleh orang-orang di kota besar, bahkan sudah menjadi rutinitas sehari-hari saat sedang berangkat maupun pulang kerja. Selain kemacetan, kamu pasti juga kesal saat melihat kabel-kabel yang bergelantungan dipemukiman penduduk maupun di jalan umum. Awalnya memang sedikit kabel-kabel yang bergelantungan tersebut, tetapi semakin hari kabel yang bergelantungan itu sekarang sudah semakin banyak. Kabel-kabel tersebut bisa membahayakan pengendara maupun bagi pejalan kaki disekitar kabel itu, kabel yang bergelantungan diatas juga beresiko menyebabkan korsleting listrik saat tersambar petir, selain itu kabel-kabel yang semrawutan juga merusak pemandangan kota.
Sebenarnya masalah kabel yang bergelantungan tersebut masih bisa diatasi atau pun dicegah dengan tata kota yang benar. Tata kota sendiri adalah pola atau tata perencanaan kota yang terorganisir dengan baik dalam pembangunan, misalnya pembangunan jalan transportasi, taman, tempat tinggal, dan tempat usaha supaya kota menjadi indah, nyaman, berlingkungan sehat, dan terarah perluasannya pada masa depan. Dampak dari tata kota yang tidak baik bisa menjadikan kota semrawut dan mengakibatkan kota menjadi kumuh yang berdampak pada gangguan terhadap sistem infrastruktur kota. Terdapat tiga hal yang membuat kota menjadi tertata dan terintegrasi dengan baik, berikut ulasannya.
A. Lokasi
Lokasi pada dasarnya adalah bagian terpenting dari sebuah kota. Disekitar pusat kota biasanya menjadi tempat fasilitas perdagangan dan perkantoran yang berskala besar, sedangkan fasilitas perdagangan dan perkantoran yang berskala kecil biasanya cenderung berada di tepian pusat kota. Didalam kota juga terdapat beberapa perumahan mewah, sedangkan perumahan dari kelas menengah atas hingga menengah bawah berada di tepi kota.
Pabrik- pabrik biasanya berada dibagian terluar dan jauh dari perumahan karena polusi yang ditimbulkan. Selain itu perkebunan dan pertanian berada dilokasi yang jauh dari kota.
B. Kegiatan
Kegiatan yang dimaksud ini dapat dibagi menjadi dua, yang pertama adalah kegiatan formal yang berlangsung di bagian bangunan atau lahan tertentu, dan tercatat dalam tata guna bangunan atau tata guna lahan. Kegiatan formal ini dapat dibagi menjadi tiga macam kegiatan formal utama dan satu macam kegiatan formal tambahan.
- Kegiatan perdagangan atau commercial, yang meliputi berbagai skala perdagangan, mulai dari warung, pertokoan, pasar, supermarket, mall, dan lain sebagainya.
- Kegiatan permukiman atau residensial, yang meliputi semua jenis perumahan dan permukiman, mulai dari rumah sederhana, ruamah mewah, hingga apartemen.
- Kegiatan industri atau industrial, yang meliputi industri kecil hingga industri berskala besar.
- Kegiatan kemasyarakatan atau public, yang meliputi berbagai bangunan atau lahan untuk kepentingan public, seperti balai desa, kantor kecamatan, fasilitas olahraga, fasilitas rekreasi, dan lain sebagainya.
Kategori yang kedua adalah kegiatan informal, kegiatan ini tidak tercatat dalam tata guna bangunan atau tata guna lahan. Misalnya kegiatan perdagangan kaki lima.
C. Infrastruktur
Infrastruktur tata kota dalam konteks ekonomi dapat dipandang sebagai bentuk investasi di dalam suatu kawasan perkotaan. Misal pembangunan, sarana transportsi, listrik, serta jaringan telekomunikasi. Tetapi jika infrastruktur kota tidak ditata dengan rapi maka akan beresiko buruk terhadap kenyamanan, keindahan, dan keamanan kota. Khususnya infrastruktur listrik dan jaringan listrik yang sekarang menjadi masalah, dengan banyaknya kabel listrik, maupun kabel jaringan komputer yang bergelantungan.
Kabel yang pertama akan ditanamkan adalah kabel jaringan komputer jenis fiber optik. Bagi yang belum tahu tentang jaringan komputer, Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari beberapa komputer yang saling terhubung melalui media transmisi sehingga bisa saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer. Jaringan komputer yang berada disebuah kota adalah jaringan MAN dan jaringan LAN. Bisa dibilang jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN, berikut pengertiannya.
- LAN
Pengertian LAN atau Local Area Network adalah jaringan yang mencakup wilayah yang kecil, seperti warnet, sekolah, kantor. Jadi jika kamu mempunyai beberapa komputer dan ingin menghubungkannya, kamu bisa lakukan dengan cara membuat jaringan LAN. Jaringan LAN menggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet yang memilki kecepatan transfer sebesar 10, 100, dan bahkan 1000 MB/s.
- MAN
Pengertian MAN atau adalah jaringan yang mencakup suatu kota dan dengan kecepatan transfer data yang tinggi. Jaringan MAN berkisar 10 sampai 50 km, dan hanya memiliki satu atau dua kabel dan tidak dilengkapi dengan elemen switching.
Kabel jaringan juga memilki beberapa jenis, jenis-jenis kabel jaringan komputer yaitu kabel coaxial, Kabel Twisted Pair, Kabel Fiber Optik. Kabel jaringan yang sering menghiasi jalan dengan bergelantungan adalah kabel jenis Fiber Optik. Pengertian Fiber Optik adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Sinyal yang dikirim oleh kabel Fiber Optik ini berupa cahaya dari sumber ke tujuan. cara kerja fiber optik adalah dengan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Untuk pengiriman paket data melalui fiber optik, sinyal analognya di rubah menjadi sinyal digital. Harga serat kabel Fiber Optik cukup mahal karena dibandrol sekitar 24.000 rupiah per meternya. Dan pastinya harga kebel fiber optik yang dibuat dibawah tanah jelas jauh berbeda dengan kabel fiber optik biasa.
Untuk mengatasi kabel-kabel yang merusak pemandangan tersebut akan dipindahkan ke bawah tanah, beberapa kota besar di Indonesia mulai merencanakan hal tersebut, metode ini di adopsi dari berbagai kota besar di dunia seperti Singapura, Amerika Serikat, Jepang dan Negara lainnya.
Di Jepang memilki kebijakan penataan ruang antara lain menggunakan pendekatan tata kota menjadi dua kelompok besar yaitu kawasan untuk rencana masa sekarang dan kawasan yang diperuntukan untuk masa depan. Kebijakan penataan kota ini pastinya diikuti oleh pengendalian pemanfaatan ruang. Tata kota di Jepang menyiapkan lahan yang diperuntukan untuk generasi yang akan datang.
Singapura adalah Negara kedua di Asia setelah Jepang yang membangun terowongan infrastruktur terpadu atau common service tunnel, terowongan ini berfungsi untuk menyatukan berbagai keperluan utilitas pembangunan dan pengembangan kota. Jaringan yang terdapat pada terowongan ini meliputi pipa listrik, telekomunikasi, air bersih, dan berbagai keperluan layanan bawah tanah lainnya. Selain meningkatkan keandalan pasokan layanan, terowongan ini juga memudahkan pemasangan dan pemeliharaan instalasi jaringan baru, terowongan ini juga menyediakan layanan cadangan 100% untuk pengembangan pada perubahan utilitas.
Dengan mengadopsi tata kota dibeberapa Negara besar, kota bandung memutuskan memindahkan kabel listrik dan kabel jaringan komputer ke bawah tanah. Hal tersebut sudah dijelaskan oleh Bapak Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung. “Warga Bandung, minggu ini kabel-kabel semrawut akan mulai ditanam dan dipindah ke bawah jalan. Dimulai di jalan braga-naripan. Suatu hari semua jalan di Bandung Insya Allah bebas kabel seliweran. hatur nuhun,” tulis Ridwan Kamil.
Ide Walikota Bandung tersebut mendapat apresiasi yang baik dari warganya yang ingin segera memindahkan kabel-kabel yang bergelantungan ke bawah tanah. Tetapi untuk memindahkannya, harus terlebih dahulu membuat saluran seperti lorong khusus untuk kabel listrik dan kabel jaringan supaya nantinya tidak perlu lagi menggali dan mengubur jika ada instalasi kabel baru. Fungsi terowongan itu akan juga memudahkan para teknisi jika terjadi masalah atau melakukan troubleshooting. Selain itu rencana pembangunan terowongan ini harus memperhatikan kedalaman dan kontruksi bangunan supaya tidak menggangu pondasi bangunan yang ada diatasnya, dan pastinya rencana ini pastinya juga akan membutuhkan dana yang sangat besar.
Bandung menjadi kota pertama yang di Indonesia yang melakukan pembangunan sarana saluran kabel fiber optik ke bawah tanah. Sarana saluran fiber optik di bawah tanah merupakan sarana infrastruktur jaringan komunikasi yang bisa digunakan oleh seluruh penyelenggara layanan komunikasi secara bersama. Peresmian sarana saluran kabel fiber optik bawah tanah ini diawali dengan menjalankan mesin pemotong jalan (trancher). Wakil Wali Kota Bandung, Bapak Ayi mengatakan “pada prinsipnya dalam rangka mewujudkan Kota Bandung menjadi ‘smart city’, melalui ducting yang terintegrasi bersama ini nantinya tidak ada lagi kabel-kebel yang merentang di udara, sehingga dapat memperindah estetika kota,”
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ini berasal dari JATEL (Jawa Barat Telekomunikasi) yang sebagai investor, anggaran ini hasil kerjasama Provinsi Jawa Barat untuk membantu pemerintah kota. Namun nantinya saluran fiber optik ini akan menjadi asset pemerintah kota yang akan disewakan ke para operator telekomunikasi, kemudian hasil sewaan tersebut digunakan untuk pengembalian dana dari provinsi, biaya operasional, dan sisanya akan diserahkan ke kas daerah. Teknologi sarana saluran fiber optik bersama ini sudah teruji karena jalur terdiri dari beberapa selongsong yang bisa menampung kabel fiber optik dengan kapasitas yang sangat besar.
Selain kabel fiber optik, rencananya dibeberapa kota besar akan juga membuat jaringan listrik atau PLN di bawah tanah. Sudah banyak Negara maju yang sudah menerapkan sistem jaringan listrik dibawah tanah salah satunya Negara Singapura.
Untuk menyalurkan listrik dibawah tanah, akan menggunakan kabel tenaga (power cable). Jenis kabel tenaga ini dibagi menjadi tiga :
- Menurut kulit pelindungnya (armor)
- Menurut konstruksinya
- Menurut penggunaan, misal kabel saluran, kabel corong utama, kabel udara, kabel laut (submarine), dan kabel taruh. Kabel taruh disini maksudnya adalah cara menaruhnya, seperti menaruh langsung (direct laying), sitem pita (duct line), dan sistem terusan tertutup.
Salah satu kota besar di Indonesia yang membuat saluran bawah tanah atau ducting adalah kota solo. Anggaran pengadaan ducting akan diusulkan ke pemerintah pusat oleh Pemkot Solo. Saluran bawah tanah ini akan digunakan untuk jaringan kabel listrik, Telkom, dan saluran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Proyek ini akan ditindak lanjuti dengan meminta PLN melakukan kajian dan detail engineering design (DED). Jaringan bawah tanah ini dipercaya lebih minim gangguan dan pastinya menambah keindahan kota. Penanaman kabel bawah tanah ini mengutamakan jalan utama dan kemudian akan menyusul ke lokasi lainnya, ducting juga dilengkapi dengan mainhole untuk mempermudah perbaikan atau troubleshooting. Sebelumnya, PLN sudah merampungkan studi kelayakan kabel bawah tanah dan dalam waktu dekat ini, PLN akan melaporkan hasil kajian tersebut ke pemerintah pusat.
Itulah ulasan tentang tata kota & saluran kabel bawah tanah di berbagai Negara. Semoga bisa proyek ini segera terealisasi di banyak kota di Indonesia. Dan semoga artikel ini bermanfaat buat kamu dan menambah ilmu tentang saluran bawah tanah.
SUMBER :
http://www.pojokku.com/2014/06/pengertian-dan-definisi-lan-man-wan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Marina_Bay,_Singapura
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/10/bagaimana-kalau-kita-buat-jaringan.html
http://www.koransolo.co/2016/06/20/solo-tanpa-kabel-pemkot-sediakan-saluran-bawah-tanah-66264
https://sangnanang.wordpress.com/2015/10/01/eksotika-tata-kota-singapura/
